Tokoh Pemuda Berharap Polisi di Bandung Kembali Gelar Patroli Malam, Serta Jalin Komunikasi dengan Ormas dan OKP Cegah Kejahatan Jalanan

POJOKJABAR.COM, BANDUNG – Aksi begal kejahatan jalanan yang kerap terjadi berdampak terganggunya rasa kenyamanan dan khawatiran akan keamanan kasus kejahatan malam di Kota Bandung.


Kejadian pembegalan yang kerap terjadi di kota Bandung ini mendapat perhatian dari tokoh pemuda Yupi Yopiansyah yang sempat diwawancara awak media saat audensi dengan Anggota DPRD Jabar Jalan Diponegoro No. 27 Bandung, Jum’at lalu.

Menurut Yupi “kejadian kejahatan jalanan ini bukan lagi kenakalan remaja karna ini sudah mengarah ke tindak pidana untuk itu saya berharap agar patroli malam yang dilakukan pihak kepolisian ini digiatkan lagi ya semacam Prabu itu lumayan itu mengurangi kejahatan”, kata Yupi, belum lama ini.

“Yang kedua perlu adanya konsolidasi antar ketua ormas bermotor, terutama yang sekarang  menjadi sorotankan ormas bermotor, meskipun sekarang beberapa komunitas motor telah menjadi ormas meski yang diatasnya kondusif tetapi dibawahnya masih pada ribut- ributlah begitu”, ucap Yupi.


“Tetapi perlu digaris bawahi juga bahwa sekarang banyak bermunculan club- club motor yang tidak bertuan dalam artian dari mana munculnya ternyata setelah ditelusuri ternyata gabungan dari ormas- ormas ini, seperti tahun kemarin anggota saya ditusuk oleh anggota genk motor (Kembar) di Jalan sekitar Buah Batu yang hingga kini pelakunya belum tertangkap, itu sebuah kelengahan juga bagi anggota kepolisian sehingga bisa kecolongan seperti itu” tambahnya.

“Meskipun saya sebagai warga Cimahi saya kan warga Jawa Barat juga saya menghimbau kepada bapak Kapolda, bila ada anggota bermotor atau siapapun itu yang melakukan kejahatan, karna tidak semua pelaku kejahatan bermotor tdengan tanda kutif itu adalah geng motor karna itu bisa jadi begal murni jadi saya berharap pihak kepolisian ambil tindakan tegas bila perlu tembak ditempat”, tegas Yupi.

“Kalo untuk para ketuanya sudah pada kondusif cuma saya anjurkan agar setiap bulan mereka selalu konsolidasi, berkordinasi dan kembalikan lagi seperti jaman pa Emil ya Bandung tidak takut. pungkasnya.