POJOKSATU.id – Taufan Husein (33), pria asal Kabupaten Sumedang Jawa Barat yang kini tengah merantau bekerja diluar negeri, memantau pelaksanaan Pillkada serentak 2024 dari negara tempatnya bekerja di Jepang.
Meski dirinya dipastikan tidak akan memilih pemimpin daerah seperti Bupati atau Gubernur, Taufan memberi pesan dari Jepang agar masyarakat Indonesia bisa melaksanakan Pilkada serentak tahun 2024 dengan damai dan lancar.
Menurut Taufan, dengan pesta demokrasi yang damai akan menciptakan psikologis masyarakat yang tenang.
“Karena bagi masyarakat sebagai pemegang hak suara, situasi aman damai membuat masyarakat lebih jernih dalam berpikir menimbang dan memilih calon kepala daerah nantinya, ” jelas Taufan, Kamis 13 Juni 2024.
Taufan berharap segala hal yang dapat mengganggu pelaksanaan penyelenggaraan pilkada serentak yang damai dan lancar, haruslah dihindari.
” Salah satu contohnya adalah penyebaran-penyebaran berita bohong (hoaks) jelang penyelenggaraan, semua elemen bangsa Indonesia harus bersatu mencegah penyebaran hoaks, ” paparnya.
Hal tersebut diungkapkan Taufan bukan tanpa alasan yang jelas, meski dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki hak memilih atau tidak dalam Pemilukada ini, namun dirinya tetap berharap dari pesta demokrasi Pilkada ini dapat melahirkan pemimpin daerah yang terbaik dan bijaksana dalam segala hal.
“Kalo saya tetap dan sangat berharap agar pemimpin di daerah adalah pemimpin yang terbaik dan bisa memberikan tenaga, waktu dan pikirannya untuk masyarakat secara maksimal, salah satunya adalah masalah lapangan pekerjaan, yang dimana jika pemimpin atau kepala daerahnya bisa membuka lapangan pekerjaan dengan upah yang sangat layak mungkin kami akan tetap memilih bekerja disana dan berkumpul bersama keluarga, ” paparnya.
Maka dari itu, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, saya juga mengajak masyarakat luas agar mensukseskan pesta demokrasi pilkada serentak 2024 ini dengan cara yang sederhana, yakni dengan menolak berita-berita bohong (hoaks)yang dapat menimbulkan perpecahan dan konflik antar masyarakat.
“Itu kan cita-cita kami, kita bergerak aja dari hal-hal kecil dengan cara jangan mudah percaya akan informasi yang belum jelas kebenarannya (hoaks) , validasi segala informasi yang datang, jangan asal menyebarluaskan informasi yang didapat tanpa tau kebenarannya, jangan sampai di pilkada ini kita malah sibuk berdebat, terpecah namun tidak dapat menghasilkan atau melahirkan pemimpin-pemimpin daerah yang hebat, yang bisa membangun daerahnya, bisa mensejahterakan masyarakatnya dan mencerdaskan generasi mudanya, ” pungkas Taufan. ***