POJOKSATU.id – Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah (Kalteng) Mukhtarudin, mendorong Kemenkominfo melalui Tim Mesin Pengais Konten Negatif (AIS) Ditjen Aplikasi Informatika, untuk meningkatkan kinerjanya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
“Kominfo harus terus mengoptimalkan upaya pengaisan, identifikasi, verifikasi, dan validasi terhadap seluruh konten yang bertentangan dengan etika pemberitaan termasuk peraturan perundangan sehingga dapat meminimalisasi informasi hoaks yang kerap mengganggu, meresahkan hingga merugikan masyarakat jelang Pemilu serentak 2024 mendatang,” kata Mukhtarudin, seperti dilansir dari laman web borneonews.co.id, Sabtu 15 Juni 2024.
Kemenkominfo mencatat telah mengidentifikasi dan menangani ribuan isu hoaks terkait Pemilu serentak 2024 sehingga pemerintah terus berupaya meningkatkan literasi media dan digital masyarakat.
“Artinya pemerintah harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang mencakup upaya pendidikan untuk membantu masyarakat, mengenali informasi yang tidak benar atau palsu,” imbuh Mukhtarudin.
Anggota Banggar DPR RI ini juga meminta pemerintah, agar dapat meningkatkan kerjasama dengan platform media sosial dan perusahaan teknologi, untuk merumuskan regulasi atau protokol yang dapat membatasi, penyebaran konten yang tidak benar atau berbahaya tersebut.
Mengingat, media sosial (medsos) merupakan platform yang paling sering dan banyak digunakan, untuk menyebarkan konten/informasi hoaks.
Dalam kesempatan ini juga, Mukhtarudin mengimbau kepada masyarakat untuk selalu bijak bermedia sosial serta meminta semua pihak untuk mengedukasi secara masif kepada masyarakat, untuk mencegah penyebaran hoaks atau berita bohong hingga pencoblosan pada 27 November 2024 mendatang.
“Saya mengimbau masyarakat untuk selalu bijak, cermat dan waspada atas peredaran isu hoaks, dan berpartisipasi tidak ikut menyebarluaskan konten yang berisi hoaks di pemilu ini melalui platform apapun sehingga Pilkada serentak 2024 berjalan aman dan damai,” tuturnya.
Untuk diketahui, Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan hasil identifikasi terdapat 203 isu hoaks, dengan total sebaran di platform digital sebanyak 2.882 konten.
Menurut Menteri Budi Arie, Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi 1.325 konten hoaks di platform Facebook, 947 konten hoaks di platform X, 198 konten hoaks di platform Instagram, 342 konten hoaks di platform TikTok, 36 konten hoaks di platform Snack Video dan 34 konten hoaks di platform You Tube.