POJOKJABAR – Momen bulan suci ramadhan tahun 1445 Hijriah, menjadi momen tak terlupakan bagi masyarakat yang tengah menjalani hukuman di Lapas Khusus Gunung Sindur Bogor. Hal ini karena sebagian masyarakat yang tengah menjalani hukuman dan menjadi penghuni di Lapas Khusus Gunung Sindur dalam hal ini berstatus narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (wbp) bisa bertemu keluarga saat momen puasa.
Pihak Lapas Khusus Gunung Sindur melakukan kegiatan Buka Bersama (bukber) selama bulan suci ramadhan ini, antara keluarga wbp dan wbp.
Kepala Lapas (kalapas) Khusus Gunung Sindur Riko Stiven menjelaskan, bahwa kegiatan ini untuk memberikan rasa rindu wbp dengan keluarga saat bulan Ramadhan.
“Bulan Ramadhan ini bulan yang ditunggu umat muslim dimanapun, biasanya momen berkumpul bersama keluarga itu menjadi hal yang paling ditunggu saat puasa. Kami memberikan kesempatan kepada wbp agar bisa berkumpul bersama keluarga, saat buka puasa. Sehingga kami beri nama kegiatan ini bukber wbp bareng keluarga, ” terang Riko Stiven, Rabu 20 Maret 2024.
Kalapas menambahkan, wbp yang berada di Lapas khusus Gunung Sindur bisa dikunjungi oleh keluarga dan melaksanakan huka puasa bersama, tanpa kecuali.
“Karena disini ada wbp atau napi teroris, kami juga mempersilahkan bila keluarga dari napiter itu menjenguk dan ikut kegiatan bukber bareng, ” jelasnya.
Diakui Riko, tak semua wbp di Lapas Khusus Gunung Sindur dijenguk keluarga.
“Ya kan tidak semuanya berasal dari Bogor Depok dan sekitarnya, ada yang dari luar Jabar, dari Bandung, Cirebon dan daerah lainnya. Sehingga yang dikunjungi keluarga dan melaksanakan buka puasa bersama hanya wbp yang berasal dari Bogor dan sekitarnya saja, ” jelasnya.
Dengan kegiatan bukber ini, momen kebersamaan dan keakraban sesama wbp tumbuh dan timbul.
“Ini sebagai bentuk silaturahmi antar wbp dan keluarga wbp, agar wbp merasa tenang selama menjalani hukuman pidana di penjara, dan bisa dekat dengan keluarga selama bulan puasa ini, ” jelasnya.
Riko berharap, dengan kegiatan ini menumbuhkan sikap wbp yang saling menghargai , menghormati dan saling menjaga.
“Hal ini kami lakukan, untuk terciptanya suasana wbp yang senang, bahagia dan tetap menjalankan tanggung jawab nya sebagai wbp dalam menjalani hukuman pidana, ” pungkasnya.