POJOKSATU.id – Kelanjutan dari pengukuhan Ibu Anna Reynhard sebagai Duta Anti Stunting Pemasyarakatan pada Kamis (8/8) di Lapas Kelas IIA Tangerang oleh PLT Dirjen Pemasyarakatan, hari ini Pos Yandu “Berdikari 01” di Lapas Perempuan Bandung diresmikan.
Hal ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengatasi masalah stunting di lingkungan pemasyarakatan, dengan fokus utama pada kesehatan dan gizi ibu serta balita. Pos Yandu “Berdikari 01” dipilih sebagai pilot project yang akan menjadi model bagi implementasi Pos Yandu di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia.
Kehadiran Pos Yandu di Lapas Perempuan Bandung diharapkan dapat menjadi contoh dan diterapkan di Lapas-Rutan lainnya guna mencapai standar pelayanan kesehatan yang lebih baik. Peresmian Pos Yandu ini ditandai dengan serangkaian kegiatan penting, diantaranya penandatanganan perjanjian kerjasama antara Lapas Perempuan Bandung dan UPTD Puskesmas Arcamanik. Perjanjian ini berfokus pada dukungan pelayanan kesehatan dasar dan posyandu bagi warga binaan, balita bawaan, serta keluarga pegawai pemasyarakatan, khususnya bagi ibu dan anak-anak balita. Penandatanganan ini disaksikan oleh Duta Anti Stunting Pemasyarakatan, Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjenpas, serta Kepala Divis Pemasayarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Direktur Watkeshab Ditjenpas menyatakan, “Tugas Duta Anti Stunting Pemasyarakatan mencakup meresmikan Pos Yandu ‘Berdikari’, mensosialisasikan layanan kesehatan di posyandu, dan mempromosikan pencegahan stunting serta hidup sehat bagi WBP dan keluarga Pemasyarakatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Duta Anti Stunting yang telah mendukung program di bidang gizi dan penyelenggaraan makanan di lingkungan pemasyarakatan. Dengan diresmikannya Pos Yandu ‘Berdikari 01’, kami berharap dapat memotivasi Rutan dan Lapas di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan.”
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Anna Reinhard Silitonga berterima kasih kepada Dirjen Pemasyarakatan yang telah menunjuk Ketua Umum PIPAS (Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan) untuk menjadi Duta Anti Stunting. Beliau menekankan pentingnya sinergitas antara program PIPAS dan program Ditjenpas, yang sejalan dengan visi dan misi Presiden RI. Ibu Anna menegaskan bahwa kebutuhan gizi merupakan kunci penentu kualitas SDM dan bahwa Pos Yandu akan membantu memantau perkembangan gizi ibu hamil dan balita di lingkungan pemasyarakatan. Beliau mengajak semua pihak untuk memerangi stunting dan menjadikan lingkungan pemasyarakatan sebagai zona bebas stunting. Sebagai bentuk kepedulian, Ibu Anna Reinhard Silitonga juga menyerahkan bantuan sarana posyandu serta bingkisan untuk empat anak balita bawaan narapidana di Lapas Perempuan Bandung. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan balita serta memberikan dorongan positif bagi masyarakat di lingkungan pemasyarakatan.
Ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ibu Anna Reinhard Silitonga, Pos Yandu “Berdikari 01” resmi dibuka. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan status kesehatan bagi anak2 balita bawaan WBP dan anak2 balita pegawai yang bertugas di lingkungan korwil Sukamiskin Raya. Tercatat pada pembukaan Posyandu Berdikari 01 hari ini ada 16 orang anak balita yg diperiksa kesehatannya oleh tim medis dan kader kesehatan Lapas Perempuan Bandung.