43 Persen Kasus Kanker di Indonesia Dapat Diatasi, Jika Promkes dan Deteksi Dini Dilakukan dengan Baik

RS ukm

POJOKJABAR.COM, BANDUNG – Direktur Utama Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (RS UKM) dr. Theresia Monica Rahardjo menyatakan, promosi kesehatan dan diteksi dini, sangat penting untuk pencegahan kanker. Menurutnya, dari 22.000 kasus kematian akibat kanker di Indonesia, 43 persennya dapat diatasi.


“Promkes (promosi kesehatan) dan diteksi dini itu menjadi penting, karena kematian akibat kanker di Indonesia 43 persennya dapat diatasi bila promkes dan diteksi dininya baik,”ucap dr. Monica Selasa, (31/1/2023).

Dikatakannya juga, jenis kanker yang kasusnya cukup tinggi di Indonesia saat ini adalah kanker payudara. Kanker payudara bukan saja menyerang kaum perempuan, namun kaum pria pun dapat terkena penyakit ini.

“Ingat, kanker payudara ini tidak hanya mengenai wanita. Memang yang tersering adalah wanita, tetapi bisa mengenai pri walaupun presentasinya kecil sekali,”jelas dia.


Monica yang juga pakar kesehatan ini membeberkan gejala-gejala kanker payudara yang perlu diwaspadai, yakni stadium satu menuju stadium dua ditemukan adanya benjolan disekitar payudara.

Pada stadium awal benjolan tersebut bisa berpindah-pindah/bergerak. Dengan bertambahnya stadium menurut dr. Monica, maka benjolan tersebut tidak bergerak atau lebih keras. Pada stadium tiga dan empat dikatakan dr. Monica, kulit disekitar payudara itu mulai mengeras seperti kulit jeruk.

“Dan pada stadium selanjutnya bisa disertai cairan bening ataupun darah keluar dari puting payudara,”jelas dia.

Ia juga mengatkan, untuk diteksi dini kanker payudara, bisa dilakukan sendiri. Seperti misalnya untuk masyarakat awam, meraba payudara secara berkala.

Hal itu dapat dilakukan saat mandi, dengan meraba payudara untuk memastikan tidak ada benjolan disekiatar payudara.

“Apabila kita menemukan adanya benjolan, secepatnya segera kontrol ke dokter, terutama dokter spesialis bedah, itu yang pertama. Yang kedua kita harus memperhatikan faktor keturanan, kalau di keluarga kita ada yang terkena kanker payudara atau jenis lain kita harus waspada juga. Yang ketiga adalah factor lingkungan, kita harus menjaga banyak terkena polusi dari lingkungan. Kemudian faktor makanan yang harus sehat, istirahat cuku, vitamin dan antioksidan yang cukup,”papar dia.

Selain itu juga, gaya hidup menurut dr. Monica dapat mempengaruhi kesehatan. Sehingga gaya hidup sehat sangat disarankan.

“Hindari hal-hal yang dapat menjadi trigger atau pemicu kanker, misalnya merokok, makan dan minuman yang bayak bahan pengawet. Jadi gaya hidup kita juga harus diperhatikan, sehingga kita mencegah timbulnya sel-sel dan menditeksi sel-sel kanker dari tahap awal. 43 persen kematian itu dapat dicegah dengan efektif,”pungkas dia.(zag)