Punya Jiwa Kesatria, Prabowo Subianto Layak Jadi Presiden ke-8

POJOKSATU.id – Sebagai seorang jenderal bintang tiga, Prabowo Subianto adalah seorang pemimpin yang dididik untuk memiliki jiwa kesatria. Ketika diberi argumen yang masuk akal, Prabowo tidak segan-segan berbesar hati secara terbuka mengakui pendapat dari lawan-lawannya.


Sikap kesatria tersebut ditunjukkan Prabowo Subianto dalam debat pamungkas yang digelar akhir pekan lalu. Pada kesempatan tersebut, capres nomor urut 02 tersebut berkali-kali menyatakan sepakat dengan para rivalnya, yakni capres nomor urut 01 Anies Baswedan dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat membicarakan kebudayaan, pendidikan, disabilitas, sampai buruh migran.

“Sekali lagi, kedua masukannya juga sangat relevan, saya juga sependapat,” kata Prabowo saat menanggapi pendapat Ganjar dan Anies mengenai pentingnya penguatan data penyandang kaum disabilitas.

Melihat sikap sportivitas ini dipuji oleh Sekjen Relawan Prabowo (REPRO), Arya Sadhana. Menurut Arya, tidak banyak pemimpin yang mampu menampilkan kelegaan hati seperti yang diperlihatkan oleh Prabowo saat ini.


“Di saat seperti ini kita membutuhkan pemimpin yang memberi kesejukan. Pemimpin yang mampu menjadi pemersatu bangsa dan bukan memecah-belah masyarakat. Hal tersebut telah diperlihatkan dengan baik oleh Prabowo dan karenanya Prabowo lebih dari layak untuk menjadi presiden,” jelas Arya Sadhana.

“Jiwa besar dan sportivitas yang ditampilkan Prabowo saat debat terakhir membuat kami percaya bahwa Prabowo adalah sosok yang dibutuhkan Indonesia saat ini dan dengan dukungan rakyat pilpres satu putaran akan dengan mudah terwujud,” tambah Arya yang juga merupakan aktivis 98 ini.

Tak hanya itu, sikap yang santun dan rendah hati juga ditampilkan Prabowo pada closing statement. Pada kesempatan tersebut Prabowo menegaskan bahwa pemilu tidak perlu dijadikan ajang untuk mempertajam perbedaan. 

Namun harus tetap mengedepankan kondusivitas serta memperkuat persamaan dan persatuan. Bahkan, Prabowo juga berjanji akan merangkul lawan-lawannya bila nanti terpilih menjadi Presiden Indonesia ke-8.

“Hal inilah yang patut kita puji. Prabowo memandang pemilu sebagai ajang pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan riang gembira. Karenanya, pada pemilu perbedaan tidak perlu terus dibicarakan, persamaanlah yang harus dikedepankan pada masyarakat majemuk seperti Indonesia,” lugas Arya Sadhana.

Semua sikap itu menurut Arya Sadhana merupakan buah dari pendidikan tentara yang sudah didapat Prabowo Subianto sejak muda. Karena itu, Prabowo ingin berjuang demi kesejahteraan penegak negara Indonesia seperti prajurit TNI, polisi, hingga jaksa mendapat gaji layak dengan keadaan hidup yang baik.

Berdasarkan laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), jumlah tentara aktif Indonesia diestimasikan sebanyak 395.500 orang pada 2022. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia di urutan ke-13 dunia. 

Di sisi lain, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melaporkan bahwa jumlah polisi di Indonesia mencapai 436.432 orang pada 2022. Dan ada 11.140 jaksa di seluruh Indonesia.

“Selain masyarakat umum, buruh, petani, nelayan, hingga guru yang memang harus ditingkatkan kesejahteraannya, Prabowo tak lupa untuk menempatkan kesejahteraan prajurit, polisi, dan jaksa sebagai salah satu yang utama ketika menjadi presiden Indonesia. Ini tentu patut untuk diapresiasi,” kata Arya Sadhana.

Tak heran bila visi besar dan sikap sportif yang ditampilkan oleh Prabowo Subianto mendapat simpati dari masyarakat. Hal ini terlihat dari hasil survei pada beberapa lembaga survei kredibel yang menempatkan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka masih di posisi teratas.

Sebagai contoh, Populi Center merilis hasil survei simulasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bertajuk ‘Peluang Pemilu Satu Putaran’ pada Rabu (7/2). Survei dilakukan pada 27 Januari hingga 3 Februari 2024, jumlah responden 1.500 yang tersebar di 38 Provinsi secara proporsional berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan Margin of error (MoE) survei ± 2,53% pada tingkat kepercayaan 95%.

Pada survei tersebut responden diminta memberikan jawaban paslon mana yang akan dipilih. Dan hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi pilihan bagi 52,5% responden.

Tak hanya itu, Lembaga Survei LSI Denny JA juga merilis survei terkait elektabilitas peserta pilpres yang menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang pemilu dengan elektabilitas 50,7%.

“Itulah sebabnya, melalui gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP yang dimotori oleh REPRO, kami mengajak generasi muda, baik milenial maupun Generasi Z untuk mendukung penuh kepemimpinan Prabowo Subianto dan menyukseskan gerakan pilpres satu putaran,” pungkas Arya Sadhana.