Halal Bi Halal Menjadi Penyemangat untuk Semakin Meningkatkan Kesadaran, Disiplin, dan Loyalitas

UGJ gelar Halal bi halal. zag

POJOKJABAR.com, CIREBON – Kegiatan halal bi halal keluarga besar Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Dadang Sukandar Kasidin, beserta Bendahara Yayasan, Rektor Prof. Dr. H. Mukarto Drs., M.Si. beserta para wakil rektor dan para pimpinan di lingkungan UGJ, Selasa, 2 Mei 2023 di Auditorium Kampus I UGJ.


Rektor UGJ Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan harapannya semoga puasa yang telah kita jalani diterima Allah sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kita kepada Allah SWT.

“Semoga kita dapat dipertemukan kembali dengan Ramadhan yang akan datang, dan semoga kita menjadi orang Husnul khatimah” ujarnya.

Beberapa waktu yang lalu sebuah lembaga pemeringkatan internasional EduRank menempatkan UGJ pada peringkat ke-25 PTS Terbaik se-Indonesia, Ini semua berkat kerja sama seluruh sivitas akademika UGJ, bahu membahu dalam rangka memajukan kampus UGJ, dengan melaksakan fungsi tugas pokok masing-masing.


“Pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan ucapkan terima kasih kepada Bapak Ketua Yayasan PSGJ atas arahan, bimbingan, dan fasilitasinya, kita bisa mendapatkan peringkat tersebut. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu semuanya, karena tanpa bantuan-nya UGJ tidak berarti apa-apa dan tidak ada apa-apanya, mari kita terus tingkatkan, gelorakan, semangatkan pada dunia Pendidikan tinggi khususnya di UGJ”, tuturnya.

UGJ mengantarkan para mahasiswa kepada gerbang cita-cita yang mereka harapkan, maka segala ikhtiar terus dan terus dilakukan, salah satunya dengan diberikannya mata kuliah softskill untuk membekali mereka skill yang tidak ada pada hardskill, sehingga mereka punya percaya diri baik hard skill maupun softskill.

“Kita bukan hanya membekali mereka dengan izajah serta transkrip, melainkan bagaimana mereka dapat berkompetisi di dunia luar yang begitu keras tapi mereka punya percaya diri, mereka punya kemampuan baik hardskill maupun softskillnya. Itu sebabnya UGJ sangat antusias dengan program yang diluncurkan oleh kemdikbud Ristek yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”, tegasnya.

Disamping itu, dengan dukungan dari Yayasan, UGJ memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada dosen untuk meningkatkan tingkat pendidikannya ke S3. UGJ terus meningkatkan SDM dosen untuk terus melanjutkan kuliah s3, karena dosen yang masih s2 adalah dosen minimalis.

“Tanggal 2 mei hari ini bertepatan juga dengan hari pendidikan nasional, dengan mengambil tema bergerak bersama semarakkan merdeka belajar. Kita mendukung penuh kegiatan MBKM dengan berbagai program unggulannya”, tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama ketua Yayasan menyampaikan agar kita dapat hidup guyub dan selalu hidup bergotong royong, halal bi halal harus menjadi penyemangat untuk semakin meningkatkan kesadaran, disiplin, dan loyalitas.
Kesadaran dapat dimulai dengan menyatukan Langkah, gerak, dan pandangan untuk berbuat baik.

Mengimplementasikan kesadaran tersebut dilakukan secara konsisten sehingga terbangun disiplin diri. Dari kesadaran disiplin diri ini maka akan membentuk loyalitas, dan suatu komitmen untuk memajukan dan membesarkan UGJ.

“Kita harus menjalankan perbuatan baik dengan ikhlas karena Allah swt untuk memajukan dan membesarkan dan mensukseskan UGJ. Perbuatan baik dan ikhlas akan mendapatkan balasan dari Allah swt berupa suatu kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat” ujarnya.

“Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Yayasan PSGJ, Kami menghaturkan mohon maaf lahir dan batin atas kekhilafan yang tidak disengaja, tutur kata yang kurang pantas, dan perilaku yang kurang berkenan. Bukakanlah pintu maaf seluas-luasnya dengan hati yang ikhklas” pungkasnya.

Halal bi halal yang sekarang ini bertepatan dengan hari Pendidikan nasional dengan ajarannya yaitu ing karso nung tuloddo yang berarti menjadi seorang pemimpin harus memberikan suri tauladan.

Untuk memberikan suri tauladan diperlukan suatu kejujuran. Yang kdeua ing madyo mangun kerso yang artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga membangkitkan semangat. jangan kita mudah terajak, tergoda oleh kehidupan dunia yang isinya hanya permainan dan senda gurau belaka.

Yang ketiga adalah tut wuri handayani yang artinya seseorang harus bisa memberikan dorongan moral dan semangat kerja, kita harus menghilangkan penyakit hati, penyakit dengki.

Kegiatan yang dihadiri oleh 600 lebih sivitas akademika UGJ diisi dengan tausiah dari K.H. Ahsan Haririe selaku Pembina Majlis Ta’lim Birulwalidain Arjawinangun, menyampaikan bagaimana kita memaknai Idul Fitri, yang dalam kesehariannya adalah kita harus menjadi orang yang jujur, peduli dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

Idul Fitri ini mengandung pengertian dan makna Kembali kepada kesucian, kembali kepada asal kejadian, dan kembali kepada ajaran yang benar.

“Secara vertical minal aidzin wal faidzin, secara horizontal mohon maaf lahir dan batin. Karena ada hak adam, kita tidak bisa masuk surga dengan lenggang, maka dengan sepenuh hati kita ucapkan mohon maaf lahir dan batin”, ucapnya.

(zag/pojokjabar)