KPPN Cirebon Sambangi UMC, Tularkan Literasi Finansial

Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin M.T. zag

POJOKJABAR.com, CIREBON – Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin M.T mengatakan keuangan negara dalam bentuk APBN maupun APBD adalah instrumen untuk mencapai cita-cita Bangsa, termasuk cita-cita generasi muda Indonesia dalam pemerataan pembangunan, kesetaraan pendidikan, kemajuan ekonomi, dan banyak hal lainnya.


Untuk itu, Arif menyambut positif kegiatan Treasury Goes To Campus yang diprakarsai oleh Kantor Pelayanan Perbendadaharaan Negara (KPPN) Cirebon Kementerian Keuangan RI.

Arif mengucapkan terimakasih kepada Kepala KPPN Cirebon, Lili Khamiliyah, S.E., M.Si beserta Pemateri dari KPPN yang membahas soal Anti Korupsi Lasmi Ariyanti, S.E.

Selain urgensinya literasi APBN, Arif juga memandang, banyak pendapat mengatakan bahwa generasi milenial atau generasi yang saat ini berusia 20-30 tahun adalah generasi yang paling payah dalam mengatur keuangan. Tak hanya itu, belum piawai mengatur waktu pula.


Adanya kegiatan ini, Arif mengungkapkan mahasiswa UMC dapat informasi terkait cara cerdas mengatur keuangan. Problematika pengaturan keuangan terjadi dikarenakan bahwa generasi milenial memiliki gaya hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

“Mengutip dari tirto.id mengungkapkan bahwa sebagian besar generasi milenial cenderung memiliki gaya hidup yang lebih boros ,sulit menabung serta tidak terlalu memperdulikan kebutuhan investasi di masa yang akan datang,” ucapnya.

“Saya berharap anak-anak sekalian mulai benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Bicara soal korupsi, telat absensi, menghabiskan waktu yang tak ada guna juga bagian dari korupsi waktu. maka dari itu, kita sudah dapat banyak ilmu dari kegiatan ini, tentu yang paling penting adalah mengamalkan ilmu dari kegiatan ini,” ungkapnya, Selasa (21/3/2023).

Arif pun menilai kegiatan ini mencerahkan generasi muda untuk memahami APBN, terutama mengenai akuntabilitas atau pertanggungjawabannya.

Tentunya, dengan memahami akuntabilitas, generasi muda diharapkan dapat menerapkan akuntabilitas secara pribadi dan bersinergi bersama dengan pemerintah menghadapi dinamika bangsa agar ekonomi nasional pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.

Arif kembali memberikan apresiasi kepada KPPN Cirebon yang sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UMC.

“Kerjasama yang simbiosis mutualisme ini, tentu harus disambut dengan antusias, dengan rasa syukur yang tinggi sekaligus komitmen yang tinggi. Melalui MoU ini, implikasi ke KPPN dan UMC bakal banyak sekali, terutama optimalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelas Arif.

“UMC yang sudah 22 tahun ini menelaah setiap kerjasama tidak hanya diatas kertas saja, tapi perlu follow up agenda sehingga adanya keberlanjutan program. Kadangkala kita keluarkan keringat dengan mengikuti ragam kegiatan tapi tidak ada concrete policy kan kurang baik. Insha Allah, kegiatan yang dirangkai dengan MoU menjadi ibadah. Poin-poin kerjasama itu buah dari pikiran-pikiran cerdas kita untuk memajukan universitas,” tambahnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Warek 1 UMC Nana Trisovelna M.T, Warek II UMC Dr. Badawi dan Warek III UMC Dr. Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si, Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi serta 300 mahasiswa UMC.

(zag/pojokjabar)