POJOKJABAR.com, SUMEDANG – Dua perusahaan, Subcon PT. Metallurgy Corporation of China (MCC) dan PT. Trimustika Total Persada (TTP), berselisih.
Akibatnya, pengerjaan Tol Cisumdawu terancam terhambat terutama pengerjaan fase II sepanjang 29 Km Direktur Utama PT. TPP Teddy Syafruddin mengakui hal itu.
Sejumlah persoalan, kata Teddy, menjadi faktor perselisihan pihaknya dengan perusahaan asal China itu.
“Karena masih menyisakan masalah pengerjaan jalan Tol Cisumdawu diperkirakan bakal molor,” ucapnya kepada wartawan di area proyek pembanguan TOL Cisumdawu fase II wilayah Kecamatan Pamulihan, Selasa (2/4/19).
Teddy menambahkan, fase dua ini, memiliki panjang sekitar 29 Km, dan yang tengah dikerjakan pihaknya hanya 500 meter senilai Rp18 miliar sesuai kontraknya.
“Meski bagitu, saat ini ada beberapa persoalan yang dinilai sangat merugikan TTP. Sehingga, kami pun menuntut pihak MCC untuk membayar kerugian yang kami alami,” katanya.
Seharusnya, kata ia, pengerjaan sudah selesai. Namun, pada bulan Desember 2018 lalu pihaknya telah putus kontrak dengan PT. MCC, sehingga pengerjaan itu tidak rampung.
“Saat itu MCC beralasan pemutusan kontrak yang dilakukan akibat adanya keterlambatan pengerjaan yang kami laksanakan. Padahal, yang terjadi di lapangan, di MCC juga ada beberapa pengerjaan yang terlambat, dan kami bisa buktikan itu. Seperti pada pengerjaan erection girder yang mereka kerjakan, juga terlambat,” ujarnya.