POJOKJABAR.id, Depok – Harga beras medium ataupun premium di sejumlah pasar Kota Depok saat ini mengalami kenaikan hingga Rp2 ribu perkilogram.
Sebelum bahan bakar minyak (BBM) naik, beras di Kota Depok memang sudah terkerek. Tapi, setelah adanya kenaikan BBM, haga bahan pokok itu terus melesat. Minggu (25/9), jenis beras medium maupun premium di sejumlah pasar Kota Depok harganya sudah gila-gilaan. Rata-rata naiknya mencapai Rp2 ribu perkilogram (Kg).
Salah seorang pedagang di Pasar Agung Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Alfian mengatakan, kenaikan harga BBM bukan menjadi satu-satunya penyebab naiknya harga beras karena kenaikan harga beras itu sudah terjadi beberapa hari sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.
“Jadi memang sebelum BBM naik. Beras sudah alami kenaikan secara bertahap,” kata Alfian di los dagangannya, Minggu (25/9/2022).
Baca Juga : Depok Dapat Kuota 1.072 Penerimaan PPPK 2022
Menurut Alfian, Penyebab naiknya harga beras dikarenakan banyak petani yang gagal panen di musim kedua ini akibat cuaca yang kurang bersahabat dan terbing ekstrem.
Setelah mengalami gagal panen yang membuat harga beras dari lumbungnya ikutan naik. Lalu, disusul dengan kenaikan BBM yang tentunya membuat harga beras jadi melonjak drastis.
“Satu hari abis BBM naik, kenaikan beras terjadi di semua jenis, dari yang biasa sampai premium. Kenaikannya ada yang Rp500, seribu, sampai Rp2 ribu. Tergantung kualitas atau grade berasnya bang,” ungkap Alfian.
Di los dagang Alfian, yang paling tinggi adalah pandan wangi premium, untuk satu kilogram mencapai Rp14ribu, untuk beras medium seperti rojo lele dan cap buah pala Rp11 ribu sampai Rp12.500 perkilogram.
Yang paling murah adalah jenis beras pera yang biasanya digunakan untuk pedagang nasi goreng maupun nasi uduk, untuk satu kilogramnya Rp9 ribu sampai Rp10 ribu.
Ditambahkan Alfian, untuk satu karung ukuran 50 kilogram, yang jenis premium pandan wangi seharga Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta. Jenis beras medium grade A berkisar diangka Rp850 ribu sampai Rp900 ribu.
Baca Juga : Lonjakan Harga Pangan di Depok Mulai Terasa Pasca BBM Naik
Tak jauh berbeda denga pedagang di Pasar Tradisional, Grosir beras di Jalan Keadilan Raya Sukmajaya, Irawan menambahkan, kenaikan terjadi bukan sekedar dari naiknnya harga BBM. Pasar maupun pangan murah yang digelar Pemerintah juga berdampak pada pedagang.
“Itu juga jadi permasalahan ya, bukannya kami tidak mendukung tapi daya beli masyarakat jadi menurun karena adanya pasar murah tersebut,” paparnya.
Dia menuturkan, saat ini beras yang dijual di grosirnya mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Pemerintah untuk beras medium ditetapkan Rp9.450 sampai Rp10.500 perkilogram.
Sedangkan, beras premium perkilogramnya sekitar Rp12.800 hingga Rp13.600.
“Saya kan ikut dalam grup grosir dan pedagang beras Jabodetabek. Nah untuk saat ini kita ikutin yang sudah diatur saja, takutnya ada inspeksi dari pemerintah,” ungkap Irawan.
Grosir dagangan Irawan hanya menyediakan beras dengan jenis medium dan premium, untuk jenis biasa atau pera tidak tersedia. Sehingga target grosir ini kepada resto maupun lainnya.
Namun lain hal dengan data yang terdapat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok pertanggal 23 September 2022, yang disampaikan melalui Kabid Perdagangan, Sony Hendro.
Menurutnya, saat ini harga beras masih terbilang normal, sebab sesuai data yang dipegangnya harga perkilogram beras medium senilai Rp9.617, dengan HET Rp10.500. Selanjutnya untuk harga beras premium harga jual perkilogramnya Rp11.333, dengan HET Rp12 ribu.
“Itu sesuai catatan data yang di kami perhari Jumat 23 September 2022,” pungkasnya. (rd/pojokjabar)