POJOKJABAR.id, Depok – Kali Krukut Cabang Barat (KCB) tepatnya di dekat jembatan Grogol RT 1 RW 1 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, dipenuhi puluhan kubik sampah styrofoam.
penuhnya sampah di kali tersebut membuat Satgas Banjir Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, turun tangan mengangkut sampah itu guna mencegah terjadinya banjir.
“Kalau depan jembatan dekat pom bensin atau jembatan depan puskesmas banyak sampah, maka hampir bisa dipastikan air akan meluap dan menggenangi permukiman warga. Tolong kepada dinas terkait untuk mengatasi permasalahan ini karena luapan air kepermukiman warga sangat merepotkan apalagi jika luapan air terjadi pada malam hari,” kata Alwi, warga sekitar.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Susi, salah seorang warga RT 1 RW 1 yang membuka tempat usaha dipinggir bantaran Kali Cabang Barat. Rumah dan warungnya sering sekali kebanjiran akibat air kali yang meluap lantaran kolong jembatan tersumbat sampah.
Baca Juga : Gudang Penyimpanan Barang Milik JNE di Depok Kebakaran
“Pemerintah memikirkan solusinya agar ditempat kami tidak terlalu sering banjir,” tutur Susi.
Terkait keberadaan puluhan kubik sampah styrofoam yang memenuhi kali di depan Puskesmas Limo dekat jembatan Grogol itu, salah satu petugas Satgas Banjir PUPR, Iskandar memastikan, sampah stryrofoam yang parkir di kali Krukut Cabang Barat bukan merupakan sampah warga Depok.
Karena pihaknya sering melakukan pengecekan disepanjang aliran kali dan tidak pernah menemukan perusahaan yang membuang stryrofoam.
“Kami sering memantau kawasan pinggir kali hingga perbatasan dengan wilayah Bogor tapi tidak ada perusahaan atau pabrik yang membuang sampah di bidang Kali, mungkin ini sampah kiriman dari wilayah Bogor,” kata Iskandar.
Menanggapi hal ini, petugas Trantibum Kelurahan Grogol, M Cholid mengusulkan, penempatan jaring sampah diatas bidang Kali pada setiap titik perbatasan wilayah Kelurahan sehingga sampah akan lebih mudah dipantau.
“Jika disetiap perbatasan wilayah ada jaring sampah maka akan lebih memudahkan dalam memastikan asal sampah. Kalau begini terus siapa yang mau disalahkan karena asal muasal sampah tidak jelas dan kami diwilayah hilir yang selalu menjadi korban atas kehadiran sampah dari hulu,” ujarnya.
Terpisah, anggota Linmas sekaligus petugas kebersihan Kelurahan Grogol, Niman mengaku, sangat geram terhadap para pembuang sampah di bidang kali.
Pasalnya selain memicu terjadinya banjir, keberadaan tumpukan sampah juga kerap menimbulkan bau busuk sehingga mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan.
“Saya suka gregetan kalau melihat sampah menumpuk dibidang kali, kalau saja bisa menemukan pembuang sampah kami akan bawa ke Kantor Kelurahan untuk dimintai pertanggung jawabannya,” tandas Niman. (rd/pojokjabar)