POJOKJABAR.id, Depok – Polres Metro (Polrestro) Depok kini tengah memburu LN, pelaku pembakaran terhadap istri dan anaknya di RT 1 RW 8 Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongasari, Kota Depok.
Aksi pembakaran terhadap istri dan anaknya itu terjadi pada Minggu (28/9/2022) lalu, yang mulanya pelaku cekcok dengan sang istri pada sore harinya.
Menurut informasi, cekcok mulut yang terjadi dipicu lantaran pelaku kesal mengetahui istrinya asik menonton youtube di handponenya. Sedangkan kedua anaknya tidak diperhatikan, sehingga pelaku menuntut istrinya.
Setelah itu, sekira pukul 20:00 WIB, pelaku bersama temannya kumpul sambil mabuk-mabukan di bengkel tempat kejadian perkara (TKP).
Baca Juga : Diduga Alami Kelainan Seks, Pria di Cilodong Depok Nekat Curi Ratusan Pakaian dalam Wanita
Kemudian pukul 21:00 WIB saat temannya pulang, pelaku mendapati rumah masih dalam keadaan berantakan. Pelaku langsung memarahi anaknya dalam kondisi mabuk. Pertama yang berumur 10 tahun dimarahi dan diancam untuk dibakar hingga pelaku mengambil tinner.
Mendengar ancaman itu, sang istri pun keluar dari rumah hingga akhirnya pelaku kembali mengancam korban, dan menyiramkan tinner kepada korban.
Tanpa fikir panjang, pelaku langsung melemparkan korek gas, sehingga terjadi kebakaran ditubuh korban. Parahnya, api juga menyambar sebagian lengan anak korban.
“Pada saat itu terdengar teriakan, sehingga sepupu korban masuk ke dalam TKP, dan langsung membawa korban kekamar mandi untuk di siram, agar api di tubuhnya padam, dan pelaku langsung melarikan diri,” kata Kasatreskrim Polrestro Depok, AKBP Yogen Heros, dikutip Pojokjabar dari Radar Depok, Kamis (1/9/2022).
Dia menyebutkan, pihaknya baru mendapat laporan kejadian dari keluarga korban sehari setelah kejadian. Atas laporan itu, pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke TKP dan rumah sakit tempat korban di rawat.
“Namun karena korban masih menjalani isolasi terkiat adanya Covid-19, sehingga kita tidak bisa melakukan BAP resmi. Akan tetapi, setelah dimintai keterangan melalui telpon dan beberapa saksi dari ibu korban maupun anak korban sudah dimintai keterangan,” bebernya.
Baca Juga : Usai Anaknya Jadi Korban Asusila Sang Suami, Begini Nasib DH Sekarang
Dia menerangkan, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka bakar di badan dan wajah dengat tingkat luka bakar 45 persen, sedangkan kondisi anaknya sudah pulih.
“Keterangan dari dokter kondisi anaknya sudah pulih, sedangkan korban masih dalam perawatan,” terangnya.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, Polisi juga tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Karena setelah melakukan perbuatan tersebut, pelaku langsung melarikan diri. Berdasarkan laporan tim di lapangan, pencarian pelaku saat ini mulai menemukan titik terang.
“Saat ini keberadaan pelaku sudah terdeteksi oleh kami,” tuturnya.
Saat ini pihaknya sudah mengerahkan tim untuk menangkap pelaku di tempat persembunyiannya.
“Tim sudah berangkat ke lokasi, minta doanya agar pelaku bisa segera kami tangkap,” tegas Yogen.
Terpisah, Ketua RW 8 Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Hasanudin menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21:30 WIB.
Baca Juga : Diduga Putus Cinta, Remaja Pria di Depok Ditemukan Tewas Gantung Diri
“Sekitar pukul 22.00 WIB saya tiba di lokasi dan korban sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya di lokasi kejadian, Kamis (1/9/2022).
Dia menjelaskan, korban mengalami luka dari bagian wajah hingga ke bagian perut. Namun, untuk detail peristiwanya Hasanudin mengaku tidak tahu.
“Saya kurang tahu pasti kronologisnya, yang jelas korban dibakar menggunakan tiner. Saat kejadian ada sepupu korban juga di rumahnya,” ungkapnya.
Selain korban yang mengalami luka bakar, anak korban juga mengalami luka bakar di bagian perut dan tangannya.
“Anaknya juga terkena luka bakar di bagian perut dan tangannya,” jelasnya.
Saat ini korban tengah dirawat di rumah sakit akibat luka bakar yang dideritanya cukup parah. Sementara sang anak menjalani perawatan di rumah.
“Kalau anaknya dirawat di rumah karena kondisinya tidak terlalu parah, kalau ibunya saat ini masih dirawat di RSUD,” tutur Hasanudin.
Sementara, tetangga LN, M (60) tahun mengatakan, sebelum peristiwa pembakaran tersebut M kerap kali mendengar pertikaian antara LN dengan korban.
“Memang sering cekcok. Saya kira hanya cekcok biasa jadi saya tidak begitu memperhatikan,” ucapnya di lokasi kejadian, Kamis (1/9/2022).
M mengaku, sempat mendengar EL (Korban) berteriak meminta pertolongan saat kejadian.
“Sempat mendengar teriak minta tolong, tetapi saat saya ke rumah EL suaminya sudah tidak ada di rumah. Saya sempat lihat kondisi korban sudah melepuh,” tuturnya.
Melihat kondisi itu, M langsung memanggil adiknya untuk membawa korban ke rumah sakit.
“Saya masuk (ke rumahnya) dan langsung keluar bilang adik saya untuk meminta tolong bawa korban ke rumah sakit,” ujarnya.
Namun, dirinya juga tidak mengetahui secara pasti apa penyebab kejadian tersebut.
“Saya kurang tahu masalahnya apa, mungkin ekonomi, yang jelas keduanya memang sering ribut-ribut,” tandasnya. (rd/pojokjabar)