POJOKJABAR.com,CIREBON, Dinas pemadam Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan (Damkar) kabupaten Cirebon menggelar bimbingan teknis (Bimtek) untuk para Relawan pemadam kebakaran (RedKar).
Kepala dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan kabupaten Cirebon, Muhammad Ferry Afrudin, mengatakan saat ini pihaknya melaksanakan kegiatan simulasi penanganan dan penanggulangan kebakaran yang dilakukan oleh para relawan pemadam kebakaran (RedKar).
Hal tersebut, kata Ferry, merupakan sebagai bentuk antisipasi dari kejadian kebakaran.Mereka berasal dari perwakilan tiap desa se Kabupaten Cirebon dengan diberikan pelatihan dasar tata cara pemadaman kebakaran baik secara teori dan praktek.
“Kegiatan simulasi ini direncanakan untuk merekrut sebanyak 150 orang, yang nantinya terbagi menjadi lima kelompok, lima kali kegiatan dan dalam simulasi saat ini ada 30 orang,”,ujar Ferry. Kepada awak media di sela kegiatan tersebut. Selasa (8/11/2022)
“Relawan terdiri dari berbagai unsur masyarakat, kami berkoordinasi dengan pihak desa agar bisa mengirimkan 3 (Tiga) orang perwakilan, dan saat ini baru tiga orang per desa,”tambahnya.
Lebih jauh Ferry menyebutkan, pihaknya mencatat jumlah kebakaran yang terjadi di Kabupaten Cirebon dalam kurun waktu sampai dengan bulan Oktober 2022 tercatat ada 174 kejadian kebakaran, yakni meliputi kebakaran lahan, bangunan, gedung, kendaraan dan lainnya.
Jumlah kebakaran tersebut ditenggarai disebabkan dari berbagai faktor, baik dari alam hingga kelalaian manusia.Dari total kejadian itu meliputi 54 kebakaran rumah, 14 toko, 28 pabrik, 57 lahan ,6 kendaraan, 13 fasilitas umum.
“Untuk penyebab kebakaran rata-rata terjadi karena korsleting listrik dan seperti musim kemarau kemarin ada kebakaran di lahan kosong akibat perilaku masyarakat yang membakar sampah di lahan kosong,”terang Ferry.
Selain penanganan kebakaran, pihaknya juga merilis jumlah proses penanganan penyelamatan yang menjadi bagian tugasnya.Tercatat sebanyak 472 penyelamatan yang telah dilakukan sepanjang 2022 ini.
Diantaranya 55 evakuasi ular, 37 evakuasi cincin,6 evakuasi kucing, evakuasi orang bunuh diri, 23 evakuasi pasca banjir , 5 evakuasi pohon tumbang ,6 evakuasi kendaraan, 5 evakuasi monyet liar, 5 evakuasi biawak, dan 1 evakuasi anjing.
“Atas kondisi itu semua tentu harus bisa terlibat. Minimalnya bisa memproteksi awal agar lebih bisa meminimalisasi potensi kebakaran baik sebelum dan sesudah kejadian. Pembentukan relawan ini juga sebagai bentuk kesigapan dalam langkah awal penanganan kejadian di masyarakat,” pungkasnya.
(aef/pojokjabar)