POJOKJABAR.com, CIREBON – Kejadian tawuran sesama pekerja di PLTU II, diduga permasalahan penerimaan pekerja baru agar diterima kerja di PT DAYA yang merupakan subcon PLTU II.
Info yang dihimpun pojokjabar.com, sehari sebelumnya pada Jumat (29/11/2019), Muhadi warga desa Kanci berselisi faham dengan Ais yang merupakan warga desa Waruduwur.
Selisih faham tersebut berawal, ketika Ais akan memasukan anaknya sebagai pekerja di PT DAYA, namun dihalang-halangi oleh Muhadi. Sehingga Ais emosi, karena merasa Muhadi punya kuasa terkait penerimaan pekerja baru, sedangkan posisi Muhadi merupakan orang luar dan bukan sebagai karyawan PLTU Cirebon.
Karena merasa dihalang-halangi oleh Muhadi, Ais mendatangi PLTU II untuk menanyakan proses penerimaan pekerja baru pada Sabtu pagi (30/11/2019) bersama puluhan warga desa Waruduwur.
Sesampainya di PLTU kedatangan Ais CS, dicegat Muhadi bersama puluhan pekerja lainnya yang berasal dari desa Kanci.
Pertemuan dua kelompok dari dua desa berbeda ini langsung memanas, sehingga terjadi tawuran, terlebih pekerja di PLTU kebanyakan berasal dari kedua desa tersebut.
Karena merasa satu desa, akhirnya tawuran merembet ke pekerja lainnya, dengan alasan membela sesama warga desa.
Sampai berita ini diturunkan, Ais masih berada di Polres Cirebon Kota, untuk dimintai keterangan, atas laporan Muhadi karena telah melakukan pemukulan. Sementara Muhadi masih berada di RSUD Gunung Jati menjalani visum.
Diberitakan sebelumnya, beredarnya video dugaan aksi tawuran sesama pekerja PLTU II Cirebon, membuat warganet mencari tahu penyebab sesama karyawan saling melempar batu dna baku hantam di area PLTU.
Dari gambar di video, terlihat beberapa pekerja mengunakan seragam kerja serta helm yang biasa digunakan pekerja PLTU, berkumpul di area terbuka.
Tak beberapa lama kemudian, masih dalam video berdurasi 9 detik tersebut, tiba-tiba kumpulan pekerja, terlihat saling kejar dan melempar benda yang ada disekitar.
Aksi tawuran didalam kawasan PLTU Cirebon dibenarkan Head of Communication Cirebon Power Yuda Panjaitan, namun Yuda membantah kalau aksi tersebut merupakan tawuran, melainkan hanya aksi individu pekerja PLTU.
“Bukan tawuran, itu hanya keributan individu pekerja,” tutur Yuda Sabtu (30/11/2019).
Yuda melanjutkan kejadian tersebut terjadi pada pagi hari, saat ini kondisi sudah kondusif, dan ditangani pihak berwajib.
“Kondisi sudah kondusif dan kini sudah ditanggani pihak kepolisian, untuk mendalami kejadian tersebut,” ujarnya
(dat/pojokjabar)