POJOKJABAR.id, Cianjur – Banjir yang sempat merendam dua Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Sindangbarang, membuat pihak sekolah harus terpaksa meliburkan aktivitas belajar mengajar.
Hal tersebut dilakukan mengingat dampak banjir yang sempat merendam dua sekolah yakni SDN Bojong Koneng yang berada di Kampung Bojongkoneng, Desa Girimukti dan SDN Sukalaksana yang berada di Kampung Loajajar, Desa Muaracikadu, menyisakan lumpur di sejumlah ruangan kelas.
Selain kondisi ruangan kedua sekolah itu banyak yang tertutup lumpur, sarana prasarana mengajar seperti buku-buku, meja dan kursi pun banyak yang rusak.
Kordinator Pendidikan (Kordik) Sindangbarang Ahmad Dudi Darmawan mengatakan, atas kejadian itu maka sementara waktu kedua SD di liburkan.
Baca Juga : Heboh Penampakan Pocong Cianjur Bawa-bawa Ayam, Jelas Banget Tertangkap Kamera
Kejadian tersebut pun telah di laporkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur.
“Dua sekolah ruangannya terendam banjir seperti saya lihat ruangan- ruangan semua kelas banyak lumpur,” katanya, Minggu, (25/09/2022).
Menurut Ahmad, dari dua SD yang terdampak SDN Bojongkoneng yang terparah, karena ruang perpustakaan buku pelajaran hancur terendam banjir.
Meski libur Ahmad melanjutkan, pihak sekolah mewajibkan guru dan siswa yang rumahnya berdekatan dengan sekolah ikut membantu membersihkan lumpur.
“Kurang lebih saat banjur setinggi 80 sentimeter sehingga semua ruangan dipenuhi lumpur. Bahkan buku pelajaran di ruang Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Bojongkoneng semuanya hancur terendam air,” ungkapnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan empat dinas, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, PUTR, dan Perkimtam untuk melakukan penanganan dampak bencana.
“Sudah diinstruksikan agar cek langsung ke lapangan, tidak hanya mendata tapi langsung melakukan penanganan,” katanya
Ia pun meminta BPBD untuk menyiagakan para Retana untuk memantau potensi bencana di setiap kecamatan.
“Kalau hujan deras Retana diminta untuk siaga, jika ada risiko bencana maka langsung memberitahu masyarakat dan mengevakuasi warga yang rawan terdampak paling parah untuk mencegah timbulnya korban jiwa,” tandasnya. (rc/pojokjabar)