Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Apresiasi Aparat Tangkap Perusak Hutan Adat Baduy

tersangka perusak hutan baduy
Aparat kepolisian Polda Banten mengamankan sedikitnya 5 orang Gurandil (penambang emas ilegal) yang merusak hutan adat baduy. (Foto Dok Polda Banten/Net)

POJOKJABAR.com, BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, mengapresiasi pemerintah yang bergerak cepat menangkap para perusak hutan suku baduy.


Dalam waktu hitungan jam Dedi menerima kabar, bahwa sedikitnya 5 orang yang melakukan penambangan emas ilegal dikawasan hutan baduy berhasil diamankan pihak kepolisian setempat.

“Saya apresiasi atas gerak cepat aparat dalam menangkap para pelaku perusak hutan suku baduy, semoga menjadi efek jera bagi pelaku lainnya. Agar kerusakan hutan suku baduy bisa diminimalisir,” kata Dedi Mulyadi, melalui sambungan seluller.

Anggota DPR RI ini juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar menjaga lingkungan, menjaga kelestarian hutan demi untuk masa depan anak dan cucu negeri ini.


“Mudah-mudahan tidak ada lagi penambang-penambang emas ilegal yang merusak hutan suku baduy, setelah para pelakunya ditangkap,” tutup Dedi Mulyadi.

Polisi tangkap pelaku

Dari informasi yang berhasil dihimpun, sedikitnya 5 orang penambang emas ilegal (gurandil) yang beroperasi di wilayah hutan suku baduy diamankan pihak kepolisian.

Para pelaku melakukan penambangan emas tanpa izin di gunung liman yang merupakan kawasan hutan adat suku baduy.

Pihak kepolisian dari Polda Banten telah menetapkan ke lima orang yang ditangkap sebagai tersangka.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Marah

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi sampai mengelus dada, saat melihat potongan video perusakan alam di hutan milik baduy.

Bukan hanya geram atas pengrusakan alam tersebut, Dedi Mulyadi juga tampak bersedih atas tangan-tangan serakah yang mengeruk kekayaan alam.

“Kalau kita merasa beragama seharusnya malu melakukan pengrusakan alam. Apalagi kerusakan itu sampai ditangisi oleh warga baduy,” kata Dedi Mulyadi, saat di hubungi via telepon terdengar seperti sedang menahan kemarahan.

Dedi melihat Potongan video orang Baduy yang menangis karena hutannya dirusak penambang emas liar viral di media sosial, hingga video tersebut menjadi pembahasan serius di dunia maya.

Dalam video tersebut orang Baduy sambil menangis meminta tolong kepada pemerintah, lantaran hutan sakralnya dirusak penambang emas liar yang merusak lingkungan.

“Tangkap para perusak lingkungan itu, apalagi hutan itu merupakan hutan adat suku baduy. Mereka menjaga hutan sepenuh hati, tidak pernah mengeluh.

Saat alamnya dirusak kita juga merasakan keaedihan mereka,” tambah Dedi Mulyadi, dengan suara datar seolah menahan kesedihan.

Dedi meminta pemerintah pusat melalui Dirjen Penegakan Hukum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; pemerintah daerah; Mabes Polri hingga polres setempat untuk segera menindak penambangan emas ilegal tersebut.

Dedi bahkan meminta besok, pemerintah melakukan operasi penangkapan dan menutup areal yang digunakan penambangan ilegal atau gurandil tersebut. (Adw/pojokjabar)