POJOKSATU.id – Sebanyak 95% kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV) dan biasanya terjadi pada perempuan usia reproduksi.
Ada lebih dari 100 tipe HPV dan sekitar 40 tipe dapat menginfeksi area genital.
Tipe yang paling sering menyebabkan kanker serviks, kanker vulva vagina, pre-kanker anal, dan kanker penis adalah tipe 16 dan 18 sedangkan tipe 6 dan 11 paling sering menyebabkan kutil kelamin.
Saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah dilaksanakan adalah deteksi dini kanker serviks dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno MARS mengatakan bahwa deteksi dini dengan pemeriksaan IVA hanya dapat dilakukan pada perempuan yang sudah menikah.
Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi HPV.
Dengan mempertimbangkan tingginya beban penyakit yang disebabkan infeksi human papilloma virus dan telah tersedianya vaksin HPV yang aman untuk mencegah penyakit tersebut, maka akan dilakukan penambahan vaksin baru, yaitu vaksin HPV ke dalam program BIAS.
“Vaksin HPV ini bekerja dengan cara merangsang system kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang bisa melawan penyakit Ca Cervix disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus,” kata Sri Nowo Retno.
Hasil yang diharapkan dalam jangka pendek yaitu menurunkan angka insiden kutil kelamin (genital warts) dan dalam jangka panjang menurunkan prevalensi kanker serviks.
Pelaksanaan pemberian imunisasi HPV yang akan dimulai tanggal 8 Agustus 2023 dengan sasaran yang diberikan imunisasi HPV hanya anak perempuan kelas 5 SD/MI/sederajat dan anak perempuan usia sekolah yang tidak bersekolah (usia 11 tahun).
Sasaran kelas 5 perempuan di Kota Bogor sejumlah 9.588 anak, dengan target capaian 95% .Pemberian imunisasi HPV dilakukan di 352 SD/MI Sederajat melalui program Bulan Imunisasi Sekolah.
Keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait diselenggarakan melalui wadah yang sudah ada, yaitu Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M).
Diperlukan dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan introduksi vaksin baru ke dalam program imunisasi nasional.
Dalam melaksanakan imunisasi HPV yang terintegrasi dengan BIAS, sasaran yang harus dijangkau tidak hanya anak yang bersekolah di sekolah formal tetapi juga anak-anak yang bersekolah di sekolah-sekolah non formal, anak usia sekolah yang tidak bersekolah atau putus sekolah.
Bagi sasaran yang tidak bersekolah, Dinas Kesehatan Kota Bogor berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Bogor untuk pendataan sasaran dan pelaksanaanya akan melibatkan puskesmas.
“Imunisasi HPV semakin dini diberikan semakin baik, karena akan melindungi anak dari human papilloma virus yang kemudian hari menyebabkan kanker serviks,” ujar Sri.
Komite penasihat kemanan vaksin WHO menyatakan bahwa vaksin HPV sangat aman dan tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh. (*/adv)